Apa itu kerja tim? Sederhananya, kerja tim adalah tindakan menyatukan upaya beberapa orang untuk mencapai tujuan atau sasaran bersama.
Walau terdengar mudah, namun kerja tim tidak sesederhana kedengarannya. Diperlukan strategi dan teknik khusus untuk membuat kerja tim efektif.
Salah satu yang wajib ada dalam sebuah kerja tim adalah kolaborasi, sebuah istilah yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi sangat populer.
Kolaborasi sendiri adalah proses individu atau kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama atau menyelesaikan tugas bersama.
Seperti yang telah kami ulas di beberapa blog sebelumnya, kolaborasi kerja melibatkan partisipasi aktif, kerja sama, dan kontribusi timbal balik dari individu yang memiliki keterampilan, pengetahuan, serta perspektif berbeda untuk secara kolektif memecahkan masalah, membuat keputusan, menciptakan, berinovasi, atau menghasilkan sesuatu yang lebih besar daripada apa yang dapat dicapai secara individu.
Kolaborasi pun kemudian berkembang seiring gencarnya transformasi teknologi. Kolaborasi yang dahulu sangat tergantung waktu dan tempat, saat ini dapat dilakukan lebih cepat dengan kolaborasi real-time.
Blog terkait:
Apa bedanya kolaborasi tradisional dengan kolaborasi real-time?
Dalam model kolaborasi tradisional, tugas diselesaikan dalam urutan tertentu. Misalnya, jika suatu tugas membutuhkan partisipasi dua orang, orang pertama akan mengerjakannya dan kemudian mengirim file ke orang kedua. Setelah data diterima, orang kedua baru bisa mengerjakan tugasnya di file tersebut.
Dalam kolaborasi real-time, beberapa anggota tim dapat mengerjakan proyek pada saat yang sama. Ini memungkinkan anggota berkontribusi dan mendapat respons secepat mungkin, daripada harus menunggu giliran mereka.
Manfaat kolaborasi real-time
Entah Anda seorang marketer, desainer, atau developer, Anda bisa mendapatkan keuntungan dari kolaborasi yang lebih baik. Berikut adalah tiga cara penting kolaborasi real-time untuk meningkatkan produktivitas kerja:
1. Brainstorming yang lebih baik
Komunikasi yang efektif membuka jalan menuju solusi yang lebih baik. Sementara anggota tim lain sedang mengerjakan bagian tertentu dari sebuah file, anggota lainnya dapat menambahkan ide, komentar, atau mengoreksinya untuk kolaborasi yang efisien. Pada akhirnya, hasilnya pun lebih baik.
2. Membangun relasi tanpa kenal lokasi
Dalam pengaturan kerja hybrid, lokasi adalah rintangan utama untuk membangun kolaborasi yang baik. Dengan kolaborasi real-time, semua anggota tim memiliki kesempatan untuk mengambil peran aktif dalam pengerjaan sebuah project.
Hal ini memastikan tidak ada hal yang tertinggal dan mendorong hubungan kerja yang lebih erat untuk perkembangan bersama.
3. Audit bebas rumit
Sebagian besar software kolaborasi modern seperti Zoho Workspace, Microsoft 365, dan Google Workspace membantu Anda menyimpan setiap perubahan yang dibuat oleh setiap anggota tim yang membuka dokumen.
Jika ada suatu kesalahan, atau ada audit internal, penggunaan software kolaborasi ini akan membuat audit menjadi proses yang sederhana dan efisien.
Ketika riwayat perubahan dokumen dikombinasikan dengan alat pencarian pintar, menemukan data penting dapat menjadi lebih mudah dari sebelumnya.
Baca juga:
Fitur software kolaborasi yang membuat kerja tim lebih efektif
Setiap tim memiliki kebutuhan yang unik. Agar kerja tim berhasil, penting bagi anggota untuk memiliki akses ke alat yang fungsional dan relevan. Setidaknya tiga hal ini wajib ada dalam sebuah software kolaborasi:
1. Integrasi di seluruh aplikasi
Dengan integrasi dan otomatisasi, Anda dapat mengurangi jumlah tugas dalam sebuah proyek. Tim Anda akan memiliki lebih banyak waktu untuk bekerja secara efektif dengan mengotomatisasi tugas.
2. Kesempatan untuk peningkatan
Software kolaborasi saat ini menawarkan fungsionalitas tingkat perusahaan besar. Namun bukan berarti tidak cocok untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) karena menawarkan harga langganan yang beragam sesuai kebutuhan si pengguna. Intinya, Anda hanya perlu membayar apa yang Anda butuhkan.
Seiring berkembangnya skala bisnis, Anda dapat dengan mudah menambahkan fitur yang lebih sesuai dengan bisnis. Sebaliknya, saat bisnis sedang turun, Anda pun dapat mengurangi biaya berlangganan dengan menghilangkan fitur-fitur yang, mungkin, sedang tidak Anda perlukan.
3. Keamanan dan compliance
Data sensitif membutuhkan keamanan berteknologi tinggi. Memilih software kolaborasi dengan arsitektur keamanan standar industri dan memenuhi beragam compliance penting dapat menjamin perlindungan data seluruh tim.
Comments