AI Tidak Dapat Menggantikan Tim Marketing, Apa Benar?

AI di Tim Marketing

AI adalah game changer, tidak diragukan lagi. Banyak pekerjaan yang akan digantikan oleh AI. Namun apakah AI bisa menggantikan tim marketing? Setidaknya dalam waktu dekat tidak bisa!

Tetapi bagaimanapun tim marketing harus tetap belajar bekerja dengan AI dan bukan melawannya.

Blog terkait:

Bagaimana Cara Aplikasi CRM Buat Jualan Meningkat?

Mengapa AI Tidak Dapat Menggantikan Tim Marketing?

1. Kekuatan kreativitas

Kreativitas adalah kunci buat tim marketing. Kreativitas adalah percikan yang menyalakan setiap campaign dan pesan yang akan tertancap erat di benak konsumen.

AI dapat menghitung angka dan menawarkan informasi detail, tetapi tidak dapat meniru keajaiban manusia dalam menyusun konsep kreatif yang sangat berhubungan dengan manusia.

AI dapat menyarankan lelucon, tetapi tidak dapat membuat lelucon, apalagi yang pas dengan konteks lokal. Begitu juga jargon, atau bahkan puisi. AI mampu membuatnya, namun kita masih harus menyesuaikannya agar pas dengan budaya dan kebiasaan masyarakat kita.

2. Memahami perilaku manusia

Pemasaran yang sukses bergantung pada pemahaman yang mendalam tentang perilaku manusia, khususnya tentang kebutuhan, keinginan, dan motivasi.

AI dapat menyediakan data tentang perilaku konsumen, tetapi tidak mampu memahami nuansa rumit emosi dan psikologi masyarakat, beberapa unsur penting untuk menyusun kampanye pemasaran yang efektif.

Sekarang tanyakan pada diri Anda, saat menggunakan AI, seberapa sering Anda merasa puas dengan respons AI? Anda mungkin merasa masih ada yang kurang pas. Itulah perbedaan utamanya.

3. Membangun hubungan

Pemasaran bukan hanya tentang produk; tetapi tentang orang. Membangun hubungan yang erat dengan pelanggan dan pemangku kepentingan menuntut empati, kecerdasan emosional, dan sentuhan manusiawi. Kualitas ini berada di luar jangkauan AI.

4. Personalisasi

Personalisasi adalah mantra baru di dunia marketing dan ia berkembang pesat dengan sentuhan manusiawi. AI dapat menganalisis preferensi dan perilaku konsumen, tetapi tidak dapat merangkai pengalaman pribadi yang dibuat khusus yang benar-benar sesuai dengan individu.

Tidak ada yang dapat menggantikan keterampilan tim marketing yang mengenal target audiens mereka dengan baik dan menambahkan personalisasi ke dalamnya. Itu bisa sesederhana pernyataan logo merek atau slogan. AI jelas tidak memiliki cukup kemampuan di sini.

5. Pentingnya intuisi

Memang sekarang zamannya data driven. Namun dalam pemasaran, intuisi dan insting masih memainkan peran penting. Ini adalah aspek yang tidak dapat ditiru oleh AI.

Meskipun AI menyajikan wawasan berdasarkan data, AI tidak dapat menggantikan intuisi dan kreativitas yang penting untuk keberhasilan pemasaran.

Banyak brand baru bermunculan dan melejit karena tim marketing mereka memutuskan untuk percaya pada intuisi mereka, yang tidak dapat dilakukan oleh AI.

Baca juga:

Bagaimana Tim Marketing dapat Memanfaatkan AI untuk Meningkatkan Keterampilan Mereka?

Menentang AI atau mencoba melemahkan kemampuannya sudah bukan jadi tujuan. AI memiliki begitu banyak keuntungan sehingga naif rasanya jika kita masih mengabaikannya. Bahkan, AI dapat menjadi garam dan lada kita di tim marketing.

Berikut adalah beberapa cara tim marketing dapat menggunakan AI untuk meningkatkan keterampilan mereka.

1. Analisis data

Kekuatan AI terletak pada pemrosesan kumpulan data kolosal yang cepat dan akurat, yang memberikan wawasan yang berharga bagi tim marketing. AI mengungkap pola, tren dan perilaku pelanggan dengan sangat cermat. Ini dapat menghemat banyak waktu pemasar dalam penelitian dan pengumpulan data.

2. Pembuatan dan personalisasi persona

Tim marketing memanfaatkan keajaiban AI untuk menciptakan persona pembeli yang rumit yang dibentuk dari wawasan data. Hal ini memungkinkan mereka untuk mempertajam penargetan dan pesan mereka.

Daya tarik AI meluas ke pemasar dengan memberi mereka informasi yang lebih baik untuk membuat konten yang dipersonalisasi dan penawaran yang disesuaikan untuk setiap pelanggan.

3. Pembuatan dan kurasi konten

AI membantu pembuatan konten dengan menawarkan saran, memoles tajuk konten, mengoreksi, dan meningkatkan keterbacaan. Pemasar dapat menggunakan pemikiran strategis mereka dan membiarkan AI menangani tugas-tugas yang membosankan.

4. Pendamping chatbot

Chatbot yang digerakkan oleh AI memperkuat layanan pelanggan, memberikan respons instan untuk pertanyaan dan interaksi rutin. Hal ini membebaskan tim marketing untuk mengalihkan fokus mereka ke tugas yang lebih mendalam dan memelihara hubungan pelanggan yang langgeng.

5. Analisis dan perkiraan prediktif

Sifat prediktif AI memungkinkan pemasar untuk meramalkan perilaku pelanggan dan tren pasar, membimbing pemasar menuju pengambilan keputusan yang proaktif. AI memberikan wawasan berharga tentang kinerja kampanye, perkiraan penjualan, dan perhitungan customer life time value.

6. Pengoptimalan iklan

Algoritme AI ikut berperan, mengoptimalkan penargetan iklan, strategi penawaran, dan penempatan iklan di berbagai saluran. AI menyaring data yang sangat banyak, mengungkap iklan dan kampanye yang paling ampuh, memungkinkan pemasar untuk mengalokasikan anggaran secara tepat.

7. Kecerdasan kompetitif

AI dapat membantu tim pemasaran dalam memantau dan menganalisis aktivitas pesaing, seperti perubahan harga, peluncuran produk baru, dan interaksi media sosial. Informasi ini dapat membantu dalam menyusun strategi dan tetap unggul di pasar.

Pada akhirnya, AI tidak harus menjadi musuh Anda. Pilih untuk bekerja dengan AI, bukan melawannya, untuk mencapai target marketing Anda.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kode bahasa komentar.
*
*
Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju dengan pemrosesan data pribadi sesuai dengan Kebijakan Privasi.

Postingan Terkait