Setelah mendapatkan banyak leads, apa langkah selanjutnya? Tentu saja mengirimkan email marketing yang menggiring calon pelanggan untuk membeli produk Anda, bukan?
Sayangnya, tidak semudah itu. Bayangkan Anda hanya boleh mengirim email yang benar-benar relevan dengan penerima. Ditambah Anda harus menekankan pentingnya "personalisasi" dan "penargetan" dalam email.
Jadi, bagaimana kita sebagai marketer bisa mengirimkan email campaign yang baik agar menghasilkan ROI yang tinggi?
Yuk, kenali segmentasi email list lebih dalam lagi.
Apa Itu Segmentasi Email?
Segmentasi email list adalah proses membagi kontak ke berbagai grup sehingga Anda bisa mengirimkan campaign sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok.
Dengan kata lain, segmentasi membantu Anda untuk mengirim pesan kepada audiens yang tepat dan di waktu yang tepat.
Misalnya, Anda memiliki bisnis pakaian dengan berbagai kategori pelanggan dan bisa melihat siapa saja yang sering membeli pakaian bayi atau baju hamil. Dengan informasi ini, Anda bisa mengirimkan email penawaran eksklusif kepada mereka.
Hasilnya, tingkat email yang dibuka semakin tinggi, lebih banyak klik, dan peningkatan konversi.
Kenapa Harus Mengelompokkan Email List?
a. Tunjukkan kepedulian Anda
Segmentasi tidak bisa bersifat tetap, karena audiens bisa saja berpindah antar segmen atau masuk ke beberapa segmen sekaligus. Inilah saatnya menunjukkan bahwa Anda benar-benar memahami dan berusaha memberikan yang mereka butuhkan.
b. Cegah email jadi spam
Segmentasi membantu untuk menghindari pengiriman pesan yang terlalu umum ke semua kontak, sehingga mengurangi risiko unsubscribe atau dilaporkan sebagai spam.
Semakin sedikit yang berhenti berlangganan atau menandai email sebagai spam, semakin besar peluang Anda untuk mengonversi audiens yang sama.
c. Meningkatkan kesempatan
Mengelompokkan audiens Anda menjadi kelompok homogen akan memungkinkan Anda untuk mengirim pesan yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan kelompok tersebut.
Secara alami, campaign yang disegmentasi memiliki rasio email dibuka, rasio klik, dan rasio konversi yang lebih tinggi. Anda bisa mendapatkan ROI yang tinggi pada campaign tersegmentasi dibandingkan campaign reguler.
Bagaimana Membuat Segmen Email List?
Membagi kontak menjadi beberapa segmen membuat pemahaman Anda terhadap audiens semakin dalam. Berikut adalah langkah untuk mensegmentasi email:
1. Mulai dari yang paling penting
Pilih segmentasi yang relevan dengan perusahaan dan audiens Anda. Misalnya, perusahaan SaaS tidak perlu menggunakan segmentasi berdasarkan gender atau gaya hidup. Sebaliknya, segmen berdasarkan penggunaan produk atau posisi kerja akan jauh lebih efektif.
Penting juga untuk memahami alasan dibalik pembuatan segmentasi ini. Selain itu, membuat profil pelanggan dengan detail akan memudahkan pengelompokkan audiens berdasarkan demografi dan kebutuhan mereka.
2. Pastikan data akurat
Membuat segmentasi dalam email marketing membutuhkan data yang mendetail mengenai pelanggan. Alamat email saja tidak cukup untuk membuat segmentasi.
Gunakan survei, pola perilaku, catatan percakapan dari CRM atau helpdesk, serta data penggunaan aplikasi atau produk. Manfaatkan semua informasi yang tersedia untuk membuat segmen dan pastikan data akurat.
3. Bangun segmentasi Anda
Buat segementasi Anda berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dan data yang tersedia. Anda bisa menggunakan tools untuk mempermudah segmentasi seperti Zoho Campaign, yang bisa mengelompokkan secara otomatis.
Selain itu, Anda juga bisa menerapkan kriteria yang memungkinkan kontak berpindah antar segmen seiring berjalannya campaign.
4. Sempurnakan strategi Anda
Inilah saatnya menjalankan campaign email marketing! Kirim pesan untuk semua segmen dan pantau performanya. Optimalkan strategi segmentasi Anda dengan personalisasi dan A/B testing agar email lebih efektif. Gunakan alat otomatisasi email marketing untuk menentukan waktu terbaik mengirim email sehingga open rate bisa lebih tinggi.
Baca juga:
Strategi Segmentasi Email Marketing untuk Meningkatkan Efektivitas
a. Geografi
Ini adalah salah satu kriteria yang paling sederhana tetapi efektif. Jika campaign Anda bergantung pada lokasi, segmentasi secara geografis hanya akan mengirimkan email ke wilayah tertentu.
b. Perilaku
Cara pengguna berinteraksi dengan produk/website bisa menjadi dasar segmentasi yang efektif. Keunggulan dari segmentasi ini, Anda tidak perlu meminta mereka untuk mengisi formulir lebih lanjut.
Contoh sederhananya yaitu mengelompokkan pengguna berdasarkan seberapa sering mereka menggunakan produk Anda. Pengguna aktif yang memanfaatkan hampir semua fitur bisa dimasukkan ke dalam kategori "Power Users". Kelompok ini bisa diundang untuk mencoba fitur baru lebih awal untuk melalui program beta testing.
c. Tahap perjalanan pembelian
Penting untuk membagikan pesan berdasarkan tahap perjalanan pembelian calon pelanggan Anda. Dengan cara ini, Anda mengirim email yang lebih relevan dan menjawab pertanyaan di saat yang tepat.
Misalnya, Anda memiliki agen pelatihan untuk membantu orang mendapatkan pekerjaan sebagai konsultan manajemen di perusahaan ternama.
Pengguna yang melakukan sign up di website Anda mungkin awalnya hanya penasaran tentang dunia konsultasi manajemen.
Mulailah untuk berbagi sumber daya yang bermanfaat untuk membuat pengguna semakin tertarik. Berikan studi kasus yang relevan dan tawarkan juga kursus Anda.
d. Industri
Anda bisa mengelompokkan audiens berdasarkan industri yang mereka geluti. Bicarakan tentang masalah spesifik yang dihadapi dan bagaimana produk Anda bisa memecahkan masalah mereka secara efektif.
Mengelompokkan pengguna berdasarkan industri dan menyesuaikan kontennya akan membantu memposisikan perusahaan Anda sebagai pakar industri.
e. Demografi
Demografi akan membantu Anda mengelompokkan pengguna ke dalam berbagai kategori. Segmentasi demografi bisa berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan, pendapatan, pekerjaan, dan gaya hidup.
Setiap pengguna bisa masuk ke dalam beberapa kategori demografi. Misalnya ada seorang pengguna yang termasuk kategori berusia 25-30 tahun, sudah menikah, tinggal di perkotaan, dan berpenghasilan di atas rata-rata. Anda bisa mengirimkan email yang berkaitan dengan segmen tersebut.
Cara termudah untuk melakukan segmentasi berdasarkan demografi yaitu dengan menghubungkan kontan Anda ke persona pembeli, kemudian membaginya ke dalam beberapa kategori berdasarkan persona tersebut.
f. Minat
Perusahaan besar biasanya memiliki banyak produk, sehingga kontennya pun mencakup beragam topik. Tidak semua pengguna akan tertarik pada setiap topik, inilah saatnya Anda mengelompokkannya berdasarkan minat mereka.
Anda bisa mengumpulkan data tentang konten yang biasanya mereka konsumsi dan menggunakannya untuk mengirimkan konten sesuai dengan minat mereka.
g. Riwayat pembelian sebelumnya
Anda bisa melakukan analisis riwayat pembelian pengguna dan menemukan pola pembelian tertentu. Data ini bisa Anda gunakan untuk mengelompokkan pengguna dan mengirimkan email pengingat pembelian kembali.
f. Kehadiran dalam event
Jika Anda mengadakan webinar seputar segmentasi email, ada kemungkinan peserta akan mengikuti kembali webinar dengan topik yang sama di masa depan.
Begitu juga dengan pelanggan yang selalu menghadiri pertemuan tahunan pengguna Anda, mereka pasti ingin diberi tahu saat acara serupa diadakan kembali.
Event tidak hanya membantu mendapatkan leads, tetapi juga membangun hubungan dengan mereka. Dengan mengelompokkan peserta event dan menginformasikan tentang acara serupa, Anda bisa lebih mudah terhubung dan membangun loyalitas pelanggan.
Ingin membuat segmentasi email yang efektif dengan mudah?
Comments